Peramalan Permintaan Pasar ke-1
Tujuan
Dengan diadakannya peramalan permintaan pasar, dimana output yang dicapai dalam dunia kerja atau dalam perusahaan ialah mampu mengolah ManajemenR & D dimana data didapat dari Devisi Pemasaran, sehingga berikut beberapa tujuan dari peramalan permintaan pasar:
- Mampu memahami manfaat dan tujuan dari agregasi
- Mampu memahami manfaat dan tujuan dari peramalan dalam sistem industri.
- Praktikan mampu menggunakan metode dan teknik peramalan untuk memprediksi permintaan pasar dan sebagai dasar penyusunan rencana produksi.
- Praktikan mampu menghitung error dan verifikasi peramalan.
Peramalan
Peramalan merupakan aktivitas pertama dalam penentuan jadwal produksi di masa depan. Peramalan memprediksi jumlah permintaan pasar sebuah produk yang kemudian digunakan sebagai dasar untuk menentukan target volume produksi. Ide yang mendasari setiap metode peramalan adalah penggunaan data atau fakta di masa lalu untuk memprediksikan kondisi di masa yang akan datang.
Aktivitas peramalan merupakan suatu fungsi bisnis yang berusaha memperkirakan penjualan dan penggunaan produk sehingga produk – produk tersebut dapat diproduksi dalam jumlah yang tepat. Dengan demikian peramalan merupakan suatu dugaan terhadap permintaan yang akan dating berdasarkan pada beberapa variabel peramal dan data historis. Sumber utama yang berkaitan dengan informasi permintaan produk yaitu :
- Ramalan terhadap produk independent demand yang bersifat tidak pasti (uncertainly), dan
- Pesanan-pesanan (orders) yang bersifat pasti (certainly) seperti pesanan pelanggan (customer orders), alokasi tertentu untuk area geografis (geographic area allocations), service or spare parts and samples, Distribution Center demands, Branch Warehouse demands, dll.
Hal yang sangat penting untuk diperhatikan dalam peramalan adalah : Tidak boleh mencoba meramalkan hasil-hasil yang dapat direncanakan atau dihitung. Produk yang tergolong dependent demand tidak boleh diramalkan tapi harus direncanakan atau dihitung, peramalan hanya boleh dilakukan pada produk-produk yang tergolong independent demand. Berdasarkan karakteristik data yang digunakan, secara garis besar metode peramalan dikelompokkan menjadi dua, yaitu Metode Peramalan Kualitatif dan Metode Peramalan Kuantitatif.
Metode Peramalan Kualitatif
Metode ini digunakan jika data masa lalu tidak tersedia secara memadai. Metode ini mengombinasikan informasi dengan pengalaman, penilaian, dan intuisi untuk menghasilkan pola- pola dan hubungan yang mungkin dapat diterapkan dalam memprediksi masa yang akan datang. Metode kualitatif didasarkan atas pendekatan akal sehat (common sense) dalam menyaring informasi ke dalam bentuk yang bermanfaat.
Beberapa metode peramalan kualitatif yang sering digunakan untuk memprediksi permintaan pasar adalah: Executive Consensus, Sales Force Estimate, Market Research, Historical Analogy, Delphi Method, Sales and Operation Planning, dan Collaborative Planning, Forecasting And Replenishment (CPFR).
Executive Consensus
Dengan metode ini, eksekutif utama perusahaan mencapai konsensus tentang nilai
penjualan, pendapatan atau nilai keseluruhan (overall) lainnya. Biasanya nilai tersebut
merupakan ukuran yang kasar dengan data pendukung rinci yang terbatas. Akan tetapi,
pengalaman dan pemahaman para eksekutif dapat membuat peramalan mereka dapat
dipercaya. Dalam penggunaan metode peramalan secara umum, perbedaan antara peramalan
(apa yang kita pikir akan terjadi) dan target (apa yang kita inginkan terjadi) penting untuk
disadari.
Sales Force Estimates
Hasil peramalan dari metode ini merepresentasikan gabungan peramalan dari setiap
individu bagian penjualan. Seringkali hasil peramalan mencerminkan masukan dari pelanggan
atau sumber lainnya. Perkiraan ini dipengaruhi oleh bias perorangan, seperti bonus yang
dibayarkan pada hasil peramalan tahun lalu, dan mungkin membutuhkan penyesuaian.
Bagaimanapun, metode ini merupakan salah satu cara untuk mendapatkan pengetahuan yang
mendalam mengenai pasar.
Market Research
Metode peramalan ini merupakan pendekatan yang lebih sistematik untuk menentukan
prefensi konsumen terhadap suatu produk atau jasa. Metode ini sering digunakan pada produk
baru untuk mengidentifikasi faktor kunci yang berpengaruh terhadap penjualan produk atau
jasa tersebut. Sementara itu, survei dapat menghasilkan informasi penting, namun sulit untuk
mernacang suatu survei yang menghasilkan informasi dan dapat langsung digunakan untuk
peramalan.
Historical Analogy
Terkadang, peramalan untuk produk atau jasa yang baru dapat dibandingkan dengan
pengenalan produk yang serupa di masa lalu, seperti sereal sarapan atau sebuah buku baru.
Ketika metode ini menyediakan data historis, perbandingan tersebut seringkali tidak dapat
dipercaya karena perbedaan dalam keadaan pasar, pesaing, dan faktor lainnya.
Delphi Method
Metode ini merupakan sebuah proses untuk mendapatkan kesepakatan bersama dari
sekelompok ahli dengan mempertahankan anonymity. Sering kali peramalan dengan metode
ini dilakukan untuk beberapa topik teknikal, seperti kecenderungan negara asing tertentu
untuk mendapatkan kemampuan nuklir, atau market share dari pemanas solar pada tahun
2020. Proses ini berjalan lambat dan kurang bermanfaat untuk peramalan jangka pendek atau
peramalan yang detil.
Sales and Operations Planning
Metode ini merupakan suatu metode yang mengolaborasikan perencanaan internal, terutama antara bagian pemasaran dan bagian operasi. Metode ini sangat membantu dalam mengidentifikasi peristiwa yang akan terjadi di masa yang akan datang, contohnya adalah penjualan, promosi, pengenalan produk baru, dan aktivitas lain yang akan mempengaruhi kebutuhan kapasitas produksi atau kebutuhan persediaan.Collaborative Planning, Forecasting and Replenishment (CPFR)
Program ini melibatkan pertukaran informasi antara pelanggan dan pihak penyedia di
sepanjang rantai pasok untuk membangun koordinasi dalam penyediaan barang guna
memenuhi permintaan pasar. Untuk mendukung pertukaran informasi yang efektif diperlukan
sikap kooperatif diantara entitas-entitas yang terlibat.
0 Response to "Peramalan Permintaan Pasar ke-1"
Post a Comment