Analisis Cluster Konsumen Ke-3

Metode Hirarki

Teknik hirarki (hierarchical methods) adalah teknik clustering membentuk kontruksi hirarki atau berdasarkan tingkatan tertentu seperti struktur pohon (struktur pertandingan). Dengan demikian proses pengelompokannya dilakukan secara bertingkat atau bertahap. Hasil dari pengelompokan ini dapat disajikan dalam bentuk dendogram. Metode-metode yang digunakan dalam teknik hirarki:

2. Divisive Methods

Metode divisive berlawanan dengan metode agglomerative. Metode ini pertama- tama diawali dengan satu cluster besar yang mencakup semua observasi (obyek). Selanjutnya obyek yang mempunyai ketidakmiripan yang cukup besar akan dipisahkan sehingga membentuk cluster yang lebih kecil. Pemisahan ini dilanjutkan sehingga mencapai sejumlah cluster yang diinginkan.

a. Splinter average distance methods

Metode ini didasarkan pada perhitungan jarak rata-rata masing-masing obyek dengan obyek pada grup splinter dan jarak rata-rata obyek tersebut dengan obyek lain pada grupnya. Proses tersebut dimulai dengan memisahkan obyek dengan jarak terjauh sehingga terbentuklan dua group. Kemudian dibandingkan dengan jarak rata-rata masing-masing obyek dengan group splinter dengan groupnya sendiri. Apabila suatu obyek mempunyai jarak yang lebih dekat ke group splinter daripada ke groupnya sendiri, maka obyek tersebut haruslah dikeluarkan dari groupnya dan dipisahkan ke group splinter. Apabila komposisinya sudah stabil, yaitu jarak suatu obyek ke groupnya selalu lebih kecil daripada jarak obyek itu ke group splinter, maka proses berhenti dan dilanjutkan dengan tahap pemisahan dalam group.

Contoh : Terdapat matriks jarak antara 5 buah obyek, yaitu :

Perhitungan : 
1. Menghitung jarak rata-rata antar obyek
  • A = ¼ (12+9+32+31) = 21
  • B = ¼ (12+9+25+27) = 18.25
  • C = ¼ (9+9+23+24) = 16.25
  • D = ¼ (32+25+23+9) = 22.25
  • E = ¼ (31+27+24+9) = 22.75

Terlihat bahwa E mempunyai nilai jarak terjauh, yaitu 22.75, maka E dipisahkan dari group utama dan membentuk group splinter.

2. Menghitung jarak rata-rata obyek dengan group utama dengan group splinter
Pada D, jarak rata-rata dengan group splinter lebih dekat daripada dengan group utama. Dengan demikian D harus dikeluarkan dari group utama dan masuk ke group splinter.

3. Perhitungan jarak rata-rata
Karena jarak semua obyek ke group utama sudah lebih besar daripada jaraknya ke group splinter, maka komposisinya sudah stabil.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Analisis Cluster Konsumen Ke-3"

Post a Comment